Suara.com – Perdebatan calon wakil presiden beberapa waktu lalu ternyata berbuntut panjang, hingga masyarakat mencari tahu lebih jauh tentang baterai LFP dan nikel. Tidak sedikit yang membandingan dan mengulik apa beda baterai LFP dan nikel, dan bertanya-tanya mana yang terbaik.
Untuk tahu lebih jauh, mari cermati keunggulan masing-masing jenis baterai yang sedang hangat diperbincangkan ini.
Kelebihan Baterai Jenis LFP
Baterai LFP, atau kependekan dari lithium ferro-phosphate, merupakan salah satu jenis baterai yang secara nyata digunakan di Indonesia. Baterai ini banyak digunakan pada beberapa jenis mobil listrik yang beredar, seperti mobil yang diproduksi oleh perusahaan Wuling.
Salah satu kelebihan menonjol yang ditawarkan baterai jenis ini adalah usia pakai yang panjang, serta daya tahannya terhadap suhu tinggi. Seperti Anda tahu, ketika baterai digunakan suhunya akan meningkat cukup tinggi.
Baterai jenis ini diklaim memiliki daya tahan tinggi pada kondisi-kondisi yang memicu pembengkakan atau ledakan, sehingga lebih aman. Dengan tegangan seluler yang relatif stabil selama digunakan, daya tahannya bisa mencapai ribuan siklus pengisian daya.
Daya tahannya pada suhu tinggi cocok untuk penggunaan di Indonesia, yang relatif memiliki suhu dan cuaca hangat sepanjang tahun. Dari sisi harga yang ditawarkan, jenis baterai ini juga dikatakan hingga 20 persen lebih murah dibandingkan baterai yang menggunakan bahan baku utama nikel.
Lalu Bagaimana dengan Baterai Nikel?
Tidak banyak mobil listrik yang digunakan di Indonesia yang masih menggunakan baterai jenis ini. Baterai nikel, juga dikenal dengan baterai lithium-ion, mengkombinasikan bahan dasar nikel dengan mangan dan kobalt.
Daya tahan tinggi, kepadatan energi yang baik, dan tingkat degradasi yang rendah, menjadikan baterai dengan model ini masih dipertahankan oleh pabrikan sekelas Hyundai. Bahkan perusahaan ini telah membangun pabrik pack dan sel baterai nikel di Indonesia.
Baterai berbahan nikel populer di Indonesia karena pada dasarnya bahan baku yang diperlukan dimiliki oleh negara ini. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil nikel dan kobalt terbesar di dunia, sehingga dari sisi produksi biayanya akan lebih efisien ketika menggunakan bahan baku ini.
Jadi jika dilihat lebih jauh, produksi baterai dengan bahan baku nikel dinilai akan lebih ekonomis pada konteks negara Indonesia.
Itu tadi sekilas tentang beda baterai LFP dan nikel. Menurut Anda mana yang terbaik dari kedua jenis baterai ini? Anda dapat tuliskan di kolom komentar dan memeprtimbangkannya berdasarkan preferensi Anda masing-masing.
Kontributor : I Made Rendika Ardian