jpnn.com – JAKARTA – Lingkar Nusantara (LISAN) melaporkan kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) ke Bawaslu, atas dugaan manipulasi data dana awal kampanye.
Menurut Ketua Umum LISAN Hendarsam Marantoko dana kampanye Timnas AMIN tidak masuk akal.
“Kalau pakai bahasa anak Gen-Z, angka tersebut di luar nurul,” ujar Hendarsam.
Komisi Pemilihan Umum telah merilis jumlah dana awal kampanye capres-cawapres Pilpres 2024.
Paslon bernomor urut 1 Anies-Muhaimin melaporkan mengantongi dana kampanye Rp 1 miliar. Kemudian, dana kampanye paslon bernomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebesar Rp 31,43 miliar. Paslon bernomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di angka Rp 23,37 miliar.
Hendarsam membeberkan, dari catatan saat Pilgub DKI 2017, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menghabiskan dana lebih dari Rp 50 miliar.
“Kami sulit memahami bahwa dana kampanye tingkat gubernur atau provinsi, jauh lebih tinggi dari kontes politik tertinggi di Indonesia, yaitu pilpres,” ujarnya.
Hendarsam juga menjelaskan bahwa dana besar saat 2017 itu memang dana kampanye yang dihabiskan hingga final.