INILAH kisah pemuda bernama Dodi Permana masuk Islam di hari raya agamanya dulu. Berawal dari dia ingin bisa mendoakan ibunya dan menjadi anak yang berbakti.
Cerita mengharukan Dodi diketahui dari tayangan kanal YouTube Ngaji Cerdas. Dalam video tersebut Dodi yang berdomisili di Jakarta Timur menceritakan pengalamannya sebelum masuk Islam.
Ia merupakan anak tunggal dari orangtua yang menikah beda agama. Ayahnya non-Muslim, sedangkan ibunya beragama Islam. Dia bekerja sebagai karyawan, dan sejak berusia 5 tahun sudah dibaiat di agamanya dulu.
“Kisahnya ini bermula saat ayah menyatakan ke ibu saya ingin masuk Islam. Tapi justru ibu saya melarang, katanya: ‘Islamin dulu anak kamu, baru kamu bisa masuk Islam.’ Karena ayah saya masuk Islam, saya masih non-Muslim, siapa yang membimbing saya? Itu menurut ibu saya seperti itu,” ucap Dodi.
Sejak kecil ia mempunyai sahabat yang beragama Islam, dari situ mereka bercerita mengenai Islam seperti apa. Mulai dirinya SMP, orangtua dodi pun menanyakan untuk ke depannya.
“Dari situ ibu saya mulai menanyakan: ‘Kalau mami mati, kamu enggak bisa doain mami.’ Tapi saya enggak gerak gitu, pikirannya yang ada saya ikut aktif kegiatan kerohanian,” ucapnya.
Saat masih kuliah, Dodi berteman dekat dengan wanita. Ia juga menyukai wanita yang mengenakan jilbab. Dari situ dirinya mulai terpikir perkataan ibunya.
“Saya tuh pengin memberikan yang terbaik untuk ibu saya. Waktu itu akhirnya saya berpikir mungkin ulang tahun ibu saya kali ini saya ingin memberikan dia hadiah bahwa saya sudah mualaf. itu awalnya,” ujarnya.
“Walaupun sebelumnya saya sempat enggak suka juga dengan Islam ini, karena ada sebagian stereotipe saat itu Islam itu identik dengan kekerasan dan sebagainya. Macam-macamlah. Tapi kalau saya lihat ibu saya ya saat itu rajin sholat, bahkan sholat sunnahnya juga kencang ya. Sholat tasbih segala macam. Tenang gitu lho menghadapi itu tenang,” beber Dodi.
“Akhirnya saya berpikiran begitu saya berdoa saat itu: ‘Tuhan sepertinya saya dalam keadaan galau, saya tidak tahu harus melangkah ke mana, apakah saya harus tetap non-Muslim atau menjadi Muslim. Tolong beri petunjuk apabila saya diperkenankan menjadi Muslim,” terangnya.
Setelah berdoa, ternyata langsung dikabulkan. Beberapa beberapa bulan kemudian Dodi ditunjuk menjadi ketua kegiatan keagamaan non-Muslim di kampus.
“Saya sebenarnya bingung, karena ketua itu kan bertanggung jawab atas kegiatan keagamaan di kampus. Lho ini saya disuruh ditugasi untuk memberikan kenang-kenangan atau saya dikasih tanggung jawab yang lebih besar. Saya jadi bingung, galau lagi di situ,” ucapnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur’an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News