Mengukur Dampak Kerusakan Lingkungan dari Pesawat Jet Pribadi Raffi Ahmad Saat Liburan

Suara.com – Raffi Ahmad dan Nagita Slavina liburan ke Eropa dengan menyewa jet pribadi. Pesawat itu mereka tumpangi ketika hendak bertolak ke London, Inggris, setelah dari Paris, Perancis. Rencana awal ingin naik kereta cepat justru batal lantaran mereka gagal pesan tiket. 

Perjalanan udara dari Paris ke London sendiri hanya memakan waktu sekitar 1 jam 15 menit dengan jarak tempuh kurang lebih 415 kilometer. Meski perjalanannya terbilang singkat, namun perjalanan menggunakan pesawat jet sendiri menimbulkan dampak emisi karbon cukup banyak bagi lingkungan.

Berdasarkan laporan dari The European Federation for Transport and Environment atau Transport & Environment berjudul “Private Jets: Can The Super Rich Supercharge Zero-Emission Aviation?” pada 202

1, kendaraan udara menjadi moda transportasi paling banyak menyumbang karbon karena CO2 dan efek non-CO2 yang dihasilkannya.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa jet pribadi juga berdampak buruk terhadap lingkungan. Sebab, satu peswat jet pribadi dapat mengeluarkan dua ton karbondioksida per satu jam perjalanan. 

Emisi karbon yang dikeluarkan jet pribadi memang bisa bervariasi, tergantung dari ukuran pesawat, jumlah penumpang yang dapat diangkut, dan efisiensi. Meski begitu, tetap saja bahwa jet pribadi umumnya menghasilkan emisi karbon jauh lebih banyak per penumpang dibanding penerbangan komersial.

Pesawat jet pribadi memang biasanya hanya digunakan oleh sekelompok kecil orang super kaya, diperkirakan hanya mampu dilakukan 1 persen dari populasi dunia. Meski begitu, dari 1 persen proporsi tersebut, dengan berbagai jenis moda transportasi udara, juga telah menghasilkan 50 persen emisi karbon global. 

Salah satu penyebabnya lantaran masih ada orang-orang super kaya yang menggunakan jet pribadi untuk jarak sangat pendek, atau kurang dari 500 kilometer.

Di sisi lain, bisnis jet pribadi justru makin berkembang. Menurut Transport & Environment, perusahaan riset pasar Research and Markets memprediksi pertumbuhan 50 persen dari pasar jet pribadi antara tahun 2020 hingga 2030. Pertumbuhan itu didasari karena kemewahan yang terus dikembangkan pada pesawat jet pribadi tersebut. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *