Suara.com – Meskipun awalnya diharapkan tampil pada pertandingan melawan PSM Makassar, Radja Nainggolan akhirnya baru membuat debut untuk Bhayangkara FC dalam pertandingan melawan Persita Tangerang pada Minggu (17/12/2023).
Sebelumnya, dia sudah terbang bersama tim menuju Makassar, namun kembali karena mengalami cedera sebelum kesempatan tampil.
Pada menit ke-56, Radja Nainggolan masuk sebagai pengganti Muhammad Ragil. Pertandingan ini menjadi lebih istimewa karena tim yang dikenal sebagai The Guardian akhirnya berhasil meraih kemenangan kedua musim ini.
Pesepak bola Bhayangkara Presisi Indonesia FC Radja Nainggolan duduk di bangku cadangan bersiap melakukan debutnya pada pertandingan BRI Liga 1 melawan Persita Tangerang di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (17/12/2023). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.
Media asal Belgia, Het Laatste Nieuws (HLN), menyoroti debut Radja Nainggolan dengan cermat. Ketika pertama kali mengumumkan karirnya di BRI Liga 1, Radja menerima sambutan yang hangat.
Namun, tugas besar menanti di depannya, yaitu membantu Bhayangkara FC keluar dari zona degradasi.
“Kedatangannya di awal Desember tidak luput dari perhatian.”
“Dengan syal klub dan kalungan bunga, ia disambut layaknya seorang vedette (kabaret) sejati di Indonesia.”
“Pemain baru Bhayangkara bernomor punggung 10 ini menghadapi tugas berat di sana: menghindarkan klub dari degradasi,” tulis laporan HLN.
Meskipun tidak dimulai sejak menit awal, kehadiran pemain yang dijuluki sang Ninja ini memberikan dampak positif.
Bahkan, pada debutnya, ia berhasil memberikan kontribusi untuk meraih kemenangan.
Meskipun demikian, perlu diakui bahwa Nainggolan masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi, terutama mengingat usianya yang tidak lagi muda.
“Sang ‘Ninja’ memainkan permainan yang bagus sebagai gelandang tengah, posisi yang sudah dikenalnya.”
“Ia memang belum menjadi penentu, tapi kehadirannya jelas membawa keberuntungan,” lanjut laporan tersebut.
Setelah meraih debut yang memuaskan, mantan pemain AS Roma ini perlu bersusah payah demi mencapai misi utama, yaitu keluar dari zona degradasi.
Perjalanan mereka masih jauh, dan mereka harus terus mengumpulkan poin demi poin untuk meningkatkan posisi mereka saat ini.
Kontributor : Imadudin Robani Adam